Powered By Blogger

Sabtu, 31 Juli 2010

Waqaf( وقف ).
Dari sudut bahasa: Berhenti / menahan. Dari sudut istilah tajwid: Menghentikan seketika bacaan secara memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernafas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

1. Waqaf Lazim( الوقف اللازم )/ Waqaf Tam( الوقف التام ).
Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang sempurna maknanya serta lafaz (dari segi i'rab) dan maksudnya tidak tergantung dengan kata-kata berikutnya. Waqaf ini bertanda:( م )

2. Waqaf Ja'iz (Berhenti Harus) الوقف الجائز . Bacaan diharuskan berhenti atau sambung. Kedudukan hukum bahagian ini kadangkala sama (berhenti atau sambung), kadangkala sambung lebih baik dari berhenti dan kadangkala berhenti lebih baik dari sambung (iaitu menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak merosakkan maknanya).

3. Waqaf Kafi( الوقف الكافي ).
Bacaan harus diberhentikan atau disambung malah berhenti lebih baik dari sambung. Ia dinamakan demikian kerana lafaznya sempurna dan tidak bergantung dengan lafaz selepasnya. Tandanya( قلي ).

4. Waqaf Tasawi( وقف التساوي ).
Kedudukan hukum bacaan tersebut ketika berhenti dan sambung adalah sama. Tandanya:( ج ).

5. Waqaf Hasan( الوقف الحسن ).
Bacaan yang diharuskan berhenti atau sambung malah sambung adalah lebih baik dari berhenti. Ia dinamakan demikian kerana memberhentikan bacaan padanya adalah lebih baik. Tandanya( صلي ).
GHUNNAH
- Apabila menemukan Nun tasydid ( نّ) dan mim tasydid (مّ )
- Menahan bacaan kadar 2-3 harakat
- Sempurna dengan melibatkan rongga hidung (sesuai makhrajnya)

B. NUN MATI DAN TANWIN
1. Izh-har
Izh-har , secara bahasa berarti jelas. Menurut ilmu tajwid adalah pembacaan nun mati atau tanwin sesuai dengan makhrajnya tanpa dighunnahkan apabila bertemu dengan salah satu huruf halqiyah.
ء هـ ع ح خ غ
Keterangan :
Hindari pantulan, memberhentikan dan atau menahan bacaan
مِنْهُمَا - عَذَابٌ أَلِيمٌ - مَنْ آمَنَ مِنْهُم - فَمَنْ

2. Idgham
Idgham , secara bahasa artinya memasukkan. Menurut ilmu tajwid adalah pembacaan nun mati atau tanwin secara lebur apabila bertemu dengan salah satu huruf idgham, atau pengucapan dua huruf seperti yang ditasydidikan.
a. Idgham Bighunnah
- Masukkan ke huruf berikutnya apabila Nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf
- Menggghunnahkan/ mendengungkan bacaan
- Menahan bacaan 2 harakat
عَيْنًا يَشْرَبُ - حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ

b. Idgham Bilaghunnah
- Masukkan ke huruf berikutnya apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf
- Menekan ke huruf berikutnya tanpa dengung dan tanpa ditahan bacaannya.
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ - مُصَدِّقاً لِّمَا - مِن رَّبِّهِمْ
Pengecualian :
Ketentuan idgham tidak berlaku pada pertemuan nun mati dengan huruf ya dan wawu yang terjadi dalam satu kalimat.
Contoh:
الدُّنْيَا ، بُنْيَانٌ ، قِنْوَانٌ ، صِنْوَانٌ
Kasus ini disebut Izh-har muthlaq, yang harus dibaca jelas.

3. Iqlab
Iqlab, secara bahasa berarti merubah. Menurut ilmu tajwid adalah pembacaan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba yang berubah menjadi mim dan disertai dengan ghunnah.
Sebagian ulama menambahkan ikhfa, yakni suara mim tidak terdengar sempurna karena dua bibir tidak merapat dengan sempurna. Disertai dengan ghunnah ketika meng-ikhfa-kan dan menahan bacaan selama 3 harakat.
Contoh:
أَيِّ ذَنبٍ - وَاللّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

4. Ikhfa
Ikhfa secara bahasa berarti menutupi. Menurut ilmu tajwid adalam pembacaan nun mati atau tanwin apabila bertemu dengan salah satu huruf ikhfa, memiliki sifat antara Izh-har dan idgham dengan disertai ghunnah.
- Menahan bacaan 3 harakat
- Tidak membaca Ikhfa dengan suara “ng” dalam latin
Contoh:
عَن طَبَقٍ - لَن تَمَسَّنَا- مِّن دُونِ النَّاسِ

TAJWID

HUKUM MAD


1. Mad Ashli / mad thobi’i

Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :

- huruf berbaris fathah bertemu dengan alif

- huruf berbaris kasroh bertemu dengan wawu mati

- huruf berbaris dhommah bertemu dengan ya mati

Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.

contoh :

image

2. Mad far’i

Adapun jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

a) Mad Wajib Muttashil

Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)

Contoh :

image

b) Mad Jaiz Munfashil

Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.

Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).

Contoh :

image


c) Mad Layyin

Mad ini terjadi bila :

huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.

Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).

Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).

Contoh :

image


Makhroj (المخرج) secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (محل خروج)

Dan secara istilah adalah :

محل خروج الحرف وتمييزه من غيره

“Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.”

Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.

Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada 5 :

  1. Rongga mulut (الجوف)
  2. Tenggorokan (الحلق)
  3. Lidah (اللسان)
  4. Dua bibir (الشفتين)
  5. Rongga hidung (الخيشوم)

Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 :

  1. Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
  2. Pangkal tenggorokan (ء،ه)
  3. Tengah tenggorokan (ع،ح)
  4. Ujung tenggorokan (غ،خ)
  5. Pangkal lidah paling belakang (ق)
  6. Pangkal lidah sedikit ke depan (ك)
  7. Tengah lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي)
  8. Sisi lidah bertemu geraham atas (ض)
  9. Dibawah sisi lidah setelah dhad (ل)
  10. Ujung lidah setelah lam (ن)
  11. Ujung lidah setelah nun (ر)
  12. Ujung lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت)
  13. Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (ظ،ذ،ث)
  14. Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز)
  15. Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (ف)
  16. Dua bibir (و،ب،م)

MAKHORIJUL HURUP

Makhorijul hurup menurut bahasa هُوَ مَحَلُ الْخُرُوْجِ مُطْلَقًا
Artinya : Tempat keluar dan mutlak.
Sedangkan menurut istilah هُوَإِسْمٌ لِمَوْضِعِ خُرُوْجِ الْحَرْفِ
Yang artinya Nama bagi tempat keluarnya hurup

HURUP
Sedangkan Hurup menurut bahasa adalah mutlaq ujungnya مُطْلَقَ الطَّرْفِ
sedangkan menurut istilah
هُوَ صَوْتٌ أُعْتُمِدَ عَلَى مَخْرَجِ مُحَقَقٍ أَوْمُقَدَرٍ
Tempat yang ditentukan bagi tempat keluar yang muhaquq ( yang ditentukan dengan
benar ) atau muqaddar ( Yang diperkirakan keluarnya ).
Berapa banyak Makhorijul hurup hijaiyyah yang dua puluh delapan ?
Yaitu ada tujuh belas makhroj menurut satu Qaol masyhur ( terkenal ) yang dipilih
Keterangannya menurut syehk kholil dalam kitab aljajariyyah
مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ سَبْعَةَ عَشَرْ عَلىَالَّذِى يَخْتَارَهُ مَنِ اخْتَبَارْ
Yang artinya makhroj hurup semuanya ada tujuh belas,begitu menurut syehk kholil jelas.
Yang tujuh belas itu dibagi lima bagian,menurut keterangan
وَسَبْعَةٌ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُجْمَعُ عِنْدَ مَوَاضِعَ خَمْسَةٍ تُجْمَعُ
Yang tujuh belas dikumpulkan,pada lima tempat

Yang lima itu adalah

1.Jaoful fammi 2.Halaq. 3.Lisan. 4.Syafatain 5 khoistum

Hurup hijaiyyah semuanya ada duapuluh delapan kecuali alif dan lam alif

alif tidak termasuk hurup hijaiyyah begitu juga lam alif karena lam alif adalah combinasi antara lam dan alif.

Selasa, 27 Juli 2010

IDGHOM BIGHUNNAH

Idghom bighunnah yaitu salah satu dari bermacam-macam ilmu tajwid atau ilmu yang mempelajari tatacara membaca al-qur’an. Pengertiannya adalah, yaitu apabila ada tanwin atau nun mati bertemu dengan salah satu huruf idghom bighunnah yang berjumlah 4(ya, nun mim, dan wawu) maka hukum bacaannya dibaca dengung.

IDGHOM BILAGHUNNAH
Idghom bilaghunnah yaitu salah satu dari bermacam-macam ilmu tajwid atau ilmu yang mempelajari tatacara membaca al-qur’an. Pengertiannya adalah, yaitu apabila ada tanwin atau nun mati bertemu dengan salah satu huruf idghom bighunnah yang berjumlah (lam dan ro’) maka hukum bacaannya dibaca jelas/tanpa dengung.
Iqlab
Yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ maka hukum bacaannya adalah iqlab (mengganti tanwin atau nun mati dengan huruf mim)

Ikhfa’

Ikhfa yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa’ yang berjumlah 15 yaitu : sin, qof, syin, jim, kaf tsa, dhal, shod, dhodh, dlodh, ta’, fa’, za, tho’, dan dal, maka hukum bacaannya adalah ikhfa’ (menyamarkan bacaan antara idhar dan idhghom)